<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/2315232371313894763?origin\x3dhttp://alghamidibukitpanjangi.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, December 5, 2008

Assalamualaikum para pembaca sekalian.
Dibawah ini adalah teks yang saya petik dari Berita Harian.Tak ingat pula bila saya ambil.
Semoga ia bermanfaat untuk para pembaca.



MASALAH BAHASA

BEZA BAHASA MELAYU DAN INDONESIA

Oleh
Dr Liaw Yock Fang

PERBEZAAN bahasa Melayu dan bahasa Indonesia yang paling besar ialah kosa katanya.

Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama 300 tahu. Sekolah-sekolah bahasa Belanda didirikan untuk melatih orang Indonesia mengisi jabatan rendah di dalam pemerntahan.

Lama-kelamaan lahirlah golongan elit yang terdidik dalam bahasa Belanda.

Sesudah Indonesia mencapai kemerdekaannya pada 1945, golongan ini juga yang memimpin Indonesia. Kerana itu banyak kosa kata Belanda diserap di dalam bahasa Indonesia. Istilah internasional juga diambil melalui bahasa Belanda.

Menurut Sarjana Belanda, CD Grijns l (1983) dalam bukunya European Loanwords In Indonesia, dalam bahasa Belanda terdapat 5,400 kata serapan Belanda. Banyak di antara kata-kata ini sudah sebati dengan bahasa Indonesia dan tidak terasa asing lagi.

Antara kata-kata ini ialah: akur (setuju), amplop (sampul surat), antre (beratur), artis (seniman), arts (dokter) asbak (tempat rokok), bagasi (beg), bak (tempat sampah), ban (tair) baskom (tempat air cuci muka), beker (jam yang berbunyi), bengkel (tempat membaiki kereta), bioskop (pawagam), dinas (khidmat), dah (selamat tinggal) duana (kastam), handuk (tuala), hem (kemeja), mobil (kereta) om (pak cik), potlot (pensel), seperai (kain cadar), setir (kemudi), sopir (pemandu), sus (kakak) dan talpak (kain penutup meja).

Menurut sarjana Belanda, kakus dipakai pada zaman VOC abad ke 17 dulu. Sekarang kata ini tidak dipakai lagi.

Yang masih terasa asing juga banyak, antaranya advokat (peguam bela), akta (sijil), andil(saham), angket (tinjauan), apotek (kedai ubat), asprak (janji), atrek (mundur) dan belasting (cukai).

Kata-kata international juga diserap melalui bahasa Belanda kemudian masuk ke dalam bahasa Melayu. Itulah sebabnya reformation menjadi reformasi dan bukan reformasyen kerana kata asalnya ialah reformatie dalam bahasa Belanda.

Pendeknya semua kata Belanda yang berakhiran tie atau sie menjadi si dalam bahasa Indonesia. Sekadar beberapa contoh: aksi (action) - actie; ambisi (ambition) - ambitie, alokasi (allocation) - allocatie, delegasi (delegation) - delegatie, demonstrasi (demonstration) - demonstratie), epedisi (epidition) - informasti (information) - informatie.

Tadi sudah disebut bahawa dalam kajian Grijns 1983 itu terdapat 5,400 buah kata serapan Belanda tapi kata serapan Inggeris hanya 670 buah saja. Keadaan ini mulai berubah sejak berlakunya ejaan baru yang dipakai di Malaysia dan Indonesia pada tahun 1972.

Dengan terbentuknya Majlis Bahasa Melayu-Indonesia (Mabim), sekarang Majlis Bahasa Melayu-Indonesia-Brunei (Mabimb), pengaruh bahasa Inggeris makin kuat.

Kata-kata asing yang di-Indonesiakan ini juga merupakan bahasa Inggeris.

Menurut Sarjana Belanda, NA. Teeuw (1991), pada tahun 90-an pengaruh Inggeris makin besar. Dalam Pedoman Pengindonesiaan Nama Dan Kata Asing (baca Inggeris), kata serapan Belanda sedikit sekali.

Kendatipun demikian, bahasa Belanda telah meninggalkan kesannya pada bahasa Indonesia.

Untuk menyatakan waktu, bahasa Indonesia mengikut cara Belanda.

'Jam berapa sekarang? 2.30 (dua tiga puluh).' Dalam bahasa Indonesia adalah 'setengah tiga,' kerana bahasa Belanda adalah 'half twee'.

Demikian juga 6.30 adalah 'setengah tujuh', kerana ikut bahasa Belanda 'half zeven'.

Kalau kita menyebut 'enam setengah' pasti menimbulkan kebingungan pada orang Indonesia yang mendengarnya.

Mengingat banyaknya pelancong Indonesia yang berkunjung ke Singapura setiap hari dan saluran Sensasi juga sering menayang filem Indonesia, pasti banyak manfaat yang dapat diperoleh kalau kita perhatikan perbezaan bahasa Melayu dan Indonesia.

Tamat dikemaskini




Kata-kata hikmah

أَلاَ كُلُّ شَيْئٍ مَا خَلاَ اللهَ بَاطِلٌ

وَكُلُّ نَعِيْمٍ لاَ مَحَالَةَ زَائِلُ

Kenal-kenal

Muslim Bin Amad
19 Thn
Madrasah Wak Tanjong(2008-Present)
Madrasah Al-Irsyad(1997-2007)
Madrasah Masjid Al-Firdaus(1995-1997)

Chattie



1-2-3-4....

Free Site Counters
Berapa banyak dah...


Ayman Al-Iman on Facebook

Terima kasih keatas:

Designer : CHER
Basecode : SpeechLess